Diberdayakan oleh Blogger.

your future, your CHOICE.

Kuliah di Singapura


Hai semuanyaa! Berhubung kita sebelumnya uda ngebahas tentang SMU, hari ini aku akan menjawab pertanyaan yang luamayan sering ditanyain junior-juniorku, yaitu gimana cara daftar ke SMU?

So, first of all, sebenernya persyaratan masuk and langkah-langkah mendaftar ke SMU udah ada ditulis secara jelas di website SMU. Tapi, mungkin masih banyak orang yang bingung caranya atau persyaratannya apa aja, jadi hari ini akan aku bahas tuntas yaaa!

Berkas-berkas yang harus disiapkan
Sebelum kamu mulai mendaftar, sebaiknya kamu menyiapkan berkas-berkasnya dulu, biar waktu masukin data udah ngak kocar-kacir. Di bawah ini aku sediakan list-nya:

1. Paspor
Yep, tentu aja kalau mau sekolah di luar negeri kamu harus punya paspor, ya. Walaupun nantinya kamu akan dikasih student pass, cuma tetep aja harus punya paspor yaa. Jadi kalau misalnya belum ada, sebaiknya mulai sekarang uda boleh diurus yaa!

2. Akte kelahiran
Akte kelahiran ini sepertinya hanya untuk verifikasi diri kita aja, berhubung kita belum punya KTP. Nah, ini disiapin aja dalam versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (harus dilegalisir di notaris). Sebenarnya di website-nya sendiri nggak ada diwajibkan buat nyiapin ini sih, cuma pengalamanku dulu aku ada ngelampirin juga. Jadi, siapin aja, just in case diminta, yaa.

3. Rapor 
Ini nih yang paling penting, yang menentukan kamu bakal dipanggil buat interview atau nggak. Biasanya rapor yang diminta itu rapor dari semester 1-4 (kelas 10-11), tapi bisa jadi ntar dimintain juga rapor semester 5, jadi jangan dibiarin kendor yaa, tetep berjuang buat dapet nilai setinggi-tingginya. Oh ya, ini juga disiapin dua versi ya, Bahasa Indonesia and Bahasa Inggris. Yang Bahasa Inggris tetap wajib dilegalisir sekolah.

4. Hasil IELTS/TOEFL/SAT/ACT
Untuk kita yang mendaftar pake kualifikasi kelulusan dari Indonesia (Ujian Nasional), maka kita wajib untuk melampirkan hasil ujian penyetaraan Bahasa Inggris (IELTS/TOEFL/SAT/ACT). Tapi ingat ya, tes-tes ini ada batasan minimum nilai yang harus kamu capai. 

Minimum scores requirement | source: SMU website

Kalau belum mencapai nilai minimum, gak usah panik. Belajar lagi dan ambil ulang tesnya. Kamu boleh koq menyusulkan hasil tes kamu, tapi tetap sebelum batas pendaftaran terakhir ditutup yaa!

5. Sertifikat prestasi (selama SMA) dan daftar kegiatan ekstrakurikuler
Ini opsional ya, nggak mesti ada. Ini cuma tambahan ajaa.  Kalau kamu punya, boleh dilampirkan sebagai nilai tambahan kamu, mau dari bidang apapun, tetap lampirkan aja. Dulu aku lampirin sertifikat lomba kimia (nah, loh), beda banget ya jurusannya, haha. Tapi kalau kamu nggak punya, ya gapapa, jangan berkecil hati. Soalnya setauku, ini nggak bakal banyak memengaruhi hasil kamu koq!

6. Pas foto
Pas foto ini kalau aku nggak salah bakal digunain untuk verifikasi diri kamu dan juga bakal digunakan di kartu mahasiswa kamu. Sebenernya nggak ada ketentuan mau background warna apa and pake baju apa. Tapi, just to be safe, fotonya pake latar belakang putih dan baju yang rapi aja yaa, dulu aku pakenya kemeja sih. Ukurannya? Kemaren sih kalau gak salah aku pake ukuran 3.5x4.5cm, tapi kayaknya nggak begitu pengaruh sih, soalnya nantinya kita juga bakal upload ke online application form-nya (maaf, aku lupa-lupa ingat). 

Selanjutnya, kamu harus membuat online account untuk new application di website SMU atau juga bisa dari sini terus ntar kamu pilih yang new application, tapi sekarang belum bisa apply ya, soalnya application untuk tahun depan belum dibuka. 

New application | source: SMU website
Okay, now let's proceed to the form yang harus diisi.

Online application form
Seperti yang uda aku jelasin tadi, setelah kita membuat account di website admission SMU, kita akan dimintai untuk mengisi formulir online. Nah gimana bentuk formulir online-nya? Sample-nya bisa di-download di sini, yaa. Cara isinya nggak susah koq, ikutin dan isi aja satu-satu pertanyaannya.  Oh ya, jangan sampai salah baca ya petunjuknya, ada beberapa short-answer questions yang ada words limit-nya, biasanya 50 kata.

Nah, nanti di dalam formulir itu kamu juga harus mengisi apakah kamu mau mengambil scholarship (beasiswa) dan/atau tuition grant. Daftar beasiswa yang dapat kamu ambil dan apa saja syarat-syarat setiap beasiswa dapat kamu akses dari link yang akan dikasih di formulir online kamu, jadi pilih aja yang kira-kira sesuai dengan kamu. Terus, tuition grant itu apa? Tuition grant adalah semacam subsidi uang kuliah dari pemerintah Singapura, di post yang akan datang aku bakal jelasin lebih lanjut apa itu tuition grant.

Setelah mengumpulkan online application kamu, sekarang saatnya untuk mengumpulkan berkas-berkas yang udah kamu siapin tadi. Berkas-berkas tersebut bisa dikirim ke SMU melalui dua cara (kalau nggak salah, kamu bisa pilih salah satu). Yang pertama adalah online submission, yaitu kamu akan nge-scan berkas-berkas kamu itu dan di-upload ke Applicant's Self Service Portal setelah mengumpulkan online application kamu. Dan yang kedua adalah dengan mengirimkan fotokopi berkas kamu ke SMU langsung. Alamatnya dapat kamu lihat di website admission SMU yang udah aku kasih tadi.

Alamat SMU | source: SMU website

Oh ya, untuk mendaftar ke SMU kamu juga diminta untuk membayar application fee sebesar $15, tapi perlu diingat bahwa fee ini tidak dapat di-refund, ya. Cara pembayarannya dapat kamu lihat di sini.

Tenang aja, nggak susah koq prosesnya, asal sabar dan tenang membaca satu-satu petunjuk yang udah disediain di website-nya, pasti bisaa! But, if you still have questions or difficulties about it, feel free to drop me an email atau comment di bawah ajaa. I will be happy to help you all!

For your information, pendaftaran SMU akan di mulai sekitar pertengahan Oktober setiap tahunnya dan akan ditutup sekitar bulan Maret. Informasi ini dapat kamu temukan di website SMU, jadi rajin-rajin aja buka website-nya dan cek.

Okay, sekian dulu post-nya for today, see youu next time! :)

Disclaimer: Proses pendaftaran ini adalah untuk murid-murid yang akan mendaftar menggunakan nilai UN (Ujian Nasional) Indonesia. Jadi, mohon maaf untuk yang ingin mendaftar dengan kualifikasi lainnya, aku sendiri kurang paham, karena aku dulu pakai nilai UN. Terima kasih :)

Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Okay, sebelumnya kita uda bahas tentang SMU. So now, in this post, I will tell you guys my story -- gimana aku sampai bisa sekolah di Singapore, kenapa akhirnya milih jurusan ekonomi, kenapa SMU, and my struggles waktu pertama kali sampai di Singapore (ngak urut ya, guys, haha).

Without further ado, let's get to the story.

Bagi yang belum tau, aku tuh sebenernya waktu SMA (Sekolah Menengah Atas) ngambil jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Yes, jadi ga pernah tuh yang namanya nyentuh pelajaran ekonomi atau pelajaran sosial lainnya. Terakhir kali nyentuh pelajaran sosial, ya, waktu SMP (Sekolah Menengah Pertama), and emang pada saat itu, my favorite subject was Economics (shout out to my beloved econs teachers!). Alasannya? Karena menurutku pelajaran Ekonomi adalah satu-satunya pelajaran yang masuk akal and real-life based (don't judge me, hehe). Tapi, karena dulu masih agak labil, jadi paling aman emang ngambil jurusan IPA pas SMA, karena kan katanya kalau jurusan IPA tuh bisa kuliah di jurusan-jurusan sosial, tapi kalau ngambil IPS, bakal nga bisa kuliah di jurusan-jurusan yang berbau IPA (cmiiw, yeess!). Did I regret that? Nope. Emang dasarnya anak labil ya, jadi sampe uda mau daftar-daftar kuliah masih bingung mau jurusan apa. Sempet kepikiran mau kedokteran, teknik material, sampe sempet mau belajar pastry aja. However, setelah konsultasi with my parents and teachers di sekolah, juga nanya balik ke diri sendiri, akhirnya aku memutuskan buat balik ke impian semasa SMP, yaitu belajar lebih lanjut tentang EKONOMI (yay, akhirnya!).

Sebenernya awal pengen sekolah di Singapore itu sejak aku SMP. Kenapa bisa pengen? Dulu tuh emang lagi hobi-hobinya jalan-jalan ke Singapore, setiap liburan pengennya jalan ke Singapore. Padahal ya, kalau dipikir-pikir, Singapore itu kecil banget, jadi juga gak tau mau ke mana aja. Tapi, ya, namanya masih bocah, gimana lagi, haha. Selain itu, sebelumnya juga orang tua pernah ada buka semacam les sempoa gitu, yang buku-bukunya semua dibeli dari Singapore, jadi dari dulu ortu uda tau tuh bagusnya pendidikan di Singapore. Tapi karena satu dan lain hal, gak jadi deh and waktu kuliah baru kesampaian buat belajar di Singapore.

Sebelum akhirnya kuliah di Singapore juga sebelumnya masih agak galau gitu ya, mau bareng-bareng temen di Indonesia aja, atau keluar dari zona aman, yaitu ke Singapore. Apalagi, sebelum dapet offer dari SMU, aku udah dapet offer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) and ada juga dari Universitas Pelita Harapan (UPH). Tapi setelah menimbang-nimbang and konsultasi ke sana-sini, akhirnya aku memutuskan untuk nerima offer dari SMU aja.

Apa aja sih yang aku pertimbangkan? Nah, karena aku emang sebenernya anak manja banget and I'm totally aware of it, jadi setelah dipikir-pikir, kayaknya emang satu-satunya cara buat ngilangin manja-nya aku itu adalah bener-bener pergi ke lingkungan baru. Seberapa manja-nya seorang Vishiela? HAHA, jangan diragukan lagi, all my friends dari SMA pasti udah tau nih. Dulu, hidupin kompor aja masih sering kesusahan, boro-boro masak yang susah-susah, masak Indomie aja masih harus baca instruksinya satu-satu. Terus, namanya juga di Indonesia ya, ke mana-mana pasti dianterin sama orang tua, worst scenario minta dianter-jemput sama temen. However, nyampe ke Singapore, mana ada lagi yang masakin atau antar-antar, everything harus dikerjain SENDIRI. Jadi mau gak mau, aku dipaksa dan dibiasakan untuk mandiri. Nggak ada lagi yang manja-manjain, karena orang tua nggak ikut pindah and my brother masih SMA di Pekanbaru, jadi basically, I'm alone. Akhirnya, setelah 2 semester di Singapore, untungnya kebiasaan manja-manja uda berkurang and now aku udah bisa masak buat diri sendiri (yayy!).

Was it hard at first? SUPER. Karena selain harus menyesuaikan diri dengan lingkungan di Singapore, at the same time juga harus menyesuaikan diri dengan pola belajar orang-orang Singapore yang super competitive. Tapi ya namanya emang impian sendiri, segimana susah pun tetep dipaksakan untuk bisa. Awalnya juga, waktu pertama kali nyampe di Singapore (masa-masa orientasi), kaki-ku sempet sakit banget, bahkan untuk jalan aja susah, sampai ke dokter, dibilangnya kena "kejang otot". Kenapa bisa kejang otot? Karena nggak biasa jalan jauh. Yang dulunya ke mana-mana ada fasilitas mobil/motor, tapi sampai di Singapore semuanya serba jalan kaki, di MRT jarang tuh yang namanya dapet tempat duduk. In addition to that, dulu juga aku sempet stress banget karena "ga punya" temen, my close friends semuanya pada kuliah di Jakarta atau Bandung, while aku kayak terdampar sendiri di Singapore. Setiap minggu ada tuh pasti sekali nangis sendiri di kamar atau waktu lagi nelepon ortu tiba-tiba nangis, sampai-sampai my parents nawarin untuk balik aja, daripada stress gitu kan. Tapi, karena emang I know that this is my dream, aku tetep berusaha untuk beradaptsi dengan lingkungan di Singapore. And guess what? Sekarang, aku bersyukur banget aku bisa kuliah di Singapore and kalau diajak buat pulang atau pindah kuliah, uda menolak sekeras-kerasnya (thanks to my silly besties yang ada di Singapore, I love u guys so much<3).

Next topic, kenapa SMU? To be honest, selain daftar di ITB and UPH, untuk universitas di Singapore, aku juga sempat tes di NUS and NTU, tapi ditolak (not surprising, haha). Sedih? Awalnya ya pasti sedih ya, karena sebenarnya pengen banget buat kuliah di NUS. Tapi emang kagak jodoh  and kagak cukup pinter kali yaa, ditolak deh. Tapi, setelah dijalani and dicoba, kalau sekarang ditawarin buat ke NUS pun, aku gak bakal mau. Alasannya tidak lain dan tidak bukan, karena aku suka banget dan merasa cocok dengan program-program yang ditawarin di SMU dan kegiatan-kegiatan, seperti Community Service yang diwajibkan di SMU. Selain itu, karena kampus SMU yang ngak terlalu besar, jadi bond antara temen-temen yang beda jurusan pun lebih kerasa.

Dari pengalamanku ini, banyak sekali pelajaran-pelajaran yang bisa aku dapetin. Salah satunya adalah untuk jangan pernah mudah menyerah karena semuanya akan indah pada waktunya.  Untung dulu waktu lagi masa-masa "susah" aku ngak tergesa-gesa memutuskan untuk pulang balik ke Indonesia and nyusul my friends, kalau gitu mungkin aku bakal merasakan penyesalan seumur hidup.

Yes, sekian dulu cerita pengalamanku. In the future, aku juga bakal nyeritain proses daftar and interview-ku tahun lalu untuk masuk ke SMU. Sorry for the long post and see you next time! :)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Hi guys! Vishiela is here! I'm currently studying in Singapore Management University. If you have any questions, don't hesitate to contact me, kay? I'll be more than happy to answer to all your questions! :)

Follow me

  • facebook
  • twitter
  • instagram

Contact Me

Nama

Email *

Pesan *

archive

  • ▼  2018 (5)
    • ►  Desember 2018 (1)
    • ▼  Agustus 2018 (2)
      • Proses Pendaftaran Singapore Management University
      • My Story
    • ►  Juli 2018 (2)

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates