Diberdayakan oleh Blogger.

your future, your CHOICE.

Kuliah di Singapura


Hi, guys! I'm finally back!!! SORRY FOR THE VERY LATE UPDATE :(((

Di post ini aku akan menceritakan proses interview yang aku jalani dan juga aku akan ngasih tau tips-tips interview sesuai dengan pengalamanku.

As you might have known, for SMU, nggak ada UEE (University Entrance Examination) seperti NUS or NTU. Jadi di SMU cuma dengan interview. Untuk interview nya sendiri, buat kita-kita yang tinggal di luar Singapore, biasanya bisa lewat Skype. Tapi, khusus untuk yang mau masuk jurusan Law and Business, kita harus pergi langsung ke Singapore and ikut interview-nya di sana. Tapi kalau jurusan-jurusan lainnya bakal pakai online interview.

Kenapa begitu? Kurang tau juga, hehe. Cuma ini emang udah tertulis di admission website SMU.
Pengecualian Interview bagi Law dan Business Management | source: SMU website
Karena aku ambil jurusan Ekonomi, maka interview-ku kemaren dilakukan online, yaitu melalui Skype. So, let me share my experience. 

Sebelum kamu di-interview, kira-kira sebulan atau beberapa minggu sebelumnya kamu bakal dikirimin e-mail resmi dari SMU yang isinya jadwal interview kamu. Nantinya kamu harus membalas e-mail itu untuk konfirmasi apakah kamu bisa atau nggak untuk interview dijadwal yang udah mereka tentuin. Nah, itu kamu bener-bener harus perhatikan hari dan waktunya, ya! Kalau nggak bisa, kamu boleh koq untuk request penggantian jadwal, tapi jangan lupa untuk ngasih tau alasan kamu kenapa ga bisa ya. As for my case, tahun lalu jadwal interview-ku bertepatan dengan hari UN (Ujian Nasional) and kebetulan aku dapetnya jadwal UN sesi kedua, pas pula dengan jadwal interview dengan SMU. Jadinya, mau gak mau aku harus request ke SMU untuk pergantian jadwal and luckily, they agreed to my request, yay!

Okay, let's proceed to the interview itself!

To be honest, interview-nya bisa dibilang hampir sama seperti interview-interview pada umumnya. Waktu itu, ada dua orang yang interview aku and they were really really nice! Super friendly and not judgmental. Kalau pertanyaannya sih sebenernya bisa aku bilang pertanyaan interview yang lumayan general yaa.

Sebelum dia memulai ke pertanyaan-pertanyaan yang mendalam, the interviewer bakal nyuruh kamu untuk memperkenalkan diri kamu sendiri, walaupun mereka udah ada data lengkap tentang diri kamu. Data-data itu mereka ambil dari formulir online yang uda kamu isi sebelumnya. Selanjutnya, setelah beberapa pertanyaan tentang diri kamu, dia akan mulai ke pertanyaan yang lebih dalam, contohnya: 
- Kenapa kamu mau kuliah di Singapura?
- Kenapa kamu mau kuliah di SMU?
- Kenapa pilih jurusan yang kamu mau? 

Sebenernya lebih ke alasan-alasan personal kamu sih, jadi kamu harus persiapin bener-bener and jangan lupa research, research, and research about your major and about SMU! Ga usah khawatir kalau kamu ga begitu ngerti atau ga punya background sama sekali dengan your major, mereka ga bakal nanya pertanyaan susah-susah atau menjebak koq, hehe~ Just make sure that you sound sincere and gak dibuat-buat, because believe me, they can sense it!

The interview usually doesn't take so long, kalau ga salah, waktu itu punyaku only 20 minutes, maybe karena mereka punya banyak banget orang yang harus di-interview. And inget ya, mereka punctual banget, jadi make sure kamu uda nunggu di depan laptop kamu 5-10 menit sebelum jadwal interview kamu. Selain itu, jangan lupa tes microphone kamu, jangan sampe mereka ga bisa denger kamu atau kamu ga bisa denger pertanyaan mereka.

Okie, now, moving on: INTERVIEW TIPS!
(Disclaimer: Ini aku dapetin dari pengalamanku sendiri ya, jadi belum tentu 100% bener, hehe:D)

1. KISS - Keep It Short and Simple
Nah, ini kadang yang sering ngak sengaja kita lakuin. Kadang kita pengen keliatan smart atau punya banyak pengetahuan, jadi ga jarang kita manjang-manjangin sendiri jawaban kita. Tapi akhirnya malah membuat segala sesuatu jadi ribet and lebih parahnya lagi takutnya the interviewers ga ngerti sebenernya kita mau ngomong apa. Jadi, saranku sih ya, jawab pertanyaannya bener-bener sesuai dengan pengetahuan kita aja and make it simple and mudah dimengerti. Tapi jangan juga terlalu pendek. Intinya, anggap interview itu kayak kita ngobrol sama temen kita sehari-hari, we don't want to make it complicated and too long!

2. Personalise your answers
Sering kali setiap ditanya "kenapa milih universitas ini?", kita jawabnya itu "karena universitas ini bagus, rank tertinggi di dunia", atau jawaban-jawaban lain yang seolah-olah memuji universitas tersebut. Nah, ini ga salah sih, cuma rasanya kurang personalised aja. Alangkah lebih baiknya jika kamu bisa kasih jawaban yang lebih personal, misalnya: "Saya suka program-program yang ditawarkan di universitas ini." atau juga boleh refer dari review-review senior atau dari hasil googling kamu about the university.

3. 3P - Practice, Practice, Practice
Biasakan diri kamu untuk berbicara dengan intonasi yang bagus, jelas, dan gak kaku. Caranya gimana? Latian terus! Bisa di depan cermin, bisa minta bantuan orang lain, atau apapun. And also, it can help with your nervousness, hopefully! :))

Hmmm, apa lagi yaa. I can't think of anymore right noww, maybe if you guys punyaa suggestions lain atau tips-tips lain, boleh comment biar bisa saling membantuuu, hehehee.

Good luck everyone for the University Entrance Examinations and Interviewss! Semogaa kalian bisa diterima di universitas impian kalian yaa!! Finger crosseddd!!! <33

See youu on my nextt postt! Hopefully, I can post somethingg more useful in the futuree! If you have any suggestions tentang apa yang harus aku bahas, feel free to comment or contact mee directlyy!!!

Thank youuu and have a nice dayyy! <33


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

Hai semuanyaa! Berhubung kita sebelumnya uda ngebahas tentang SMU, hari ini aku akan menjawab pertanyaan yang luamayan sering ditanyain junior-juniorku, yaitu gimana cara daftar ke SMU?

So, first of all, sebenernya persyaratan masuk and langkah-langkah mendaftar ke SMU udah ada ditulis secara jelas di website SMU. Tapi, mungkin masih banyak orang yang bingung caranya atau persyaratannya apa aja, jadi hari ini akan aku bahas tuntas yaaa!

Berkas-berkas yang harus disiapkan
Sebelum kamu mulai mendaftar, sebaiknya kamu menyiapkan berkas-berkasnya dulu, biar waktu masukin data udah ngak kocar-kacir. Di bawah ini aku sediakan list-nya:

1. Paspor
Yep, tentu aja kalau mau sekolah di luar negeri kamu harus punya paspor, ya. Walaupun nantinya kamu akan dikasih student pass, cuma tetep aja harus punya paspor yaa. Jadi kalau misalnya belum ada, sebaiknya mulai sekarang uda boleh diurus yaa!

2. Akte kelahiran
Akte kelahiran ini sepertinya hanya untuk verifikasi diri kita aja, berhubung kita belum punya KTP. Nah, ini disiapin aja dalam versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (harus dilegalisir di notaris). Sebenarnya di website-nya sendiri nggak ada diwajibkan buat nyiapin ini sih, cuma pengalamanku dulu aku ada ngelampirin juga. Jadi, siapin aja, just in case diminta, yaa.

3. Rapor 
Ini nih yang paling penting, yang menentukan kamu bakal dipanggil buat interview atau nggak. Biasanya rapor yang diminta itu rapor dari semester 1-4 (kelas 10-11), tapi bisa jadi ntar dimintain juga rapor semester 5, jadi jangan dibiarin kendor yaa, tetep berjuang buat dapet nilai setinggi-tingginya. Oh ya, ini juga disiapin dua versi ya, Bahasa Indonesia and Bahasa Inggris. Yang Bahasa Inggris tetap wajib dilegalisir sekolah.

4. Hasil IELTS/TOEFL/SAT/ACT
Untuk kita yang mendaftar pake kualifikasi kelulusan dari Indonesia (Ujian Nasional), maka kita wajib untuk melampirkan hasil ujian penyetaraan Bahasa Inggris (IELTS/TOEFL/SAT/ACT). Tapi ingat ya, tes-tes ini ada batasan minimum nilai yang harus kamu capai. 

Minimum scores requirement | source: SMU website

Kalau belum mencapai nilai minimum, gak usah panik. Belajar lagi dan ambil ulang tesnya. Kamu boleh koq menyusulkan hasil tes kamu, tapi tetap sebelum batas pendaftaran terakhir ditutup yaa!

5. Sertifikat prestasi (selama SMA) dan daftar kegiatan ekstrakurikuler
Ini opsional ya, nggak mesti ada. Ini cuma tambahan ajaa.  Kalau kamu punya, boleh dilampirkan sebagai nilai tambahan kamu, mau dari bidang apapun, tetap lampirkan aja. Dulu aku lampirin sertifikat lomba kimia (nah, loh), beda banget ya jurusannya, haha. Tapi kalau kamu nggak punya, ya gapapa, jangan berkecil hati. Soalnya setauku, ini nggak bakal banyak memengaruhi hasil kamu koq!

6. Pas foto
Pas foto ini kalau aku nggak salah bakal digunain untuk verifikasi diri kamu dan juga bakal digunakan di kartu mahasiswa kamu. Sebenernya nggak ada ketentuan mau background warna apa and pake baju apa. Tapi, just to be safe, fotonya pake latar belakang putih dan baju yang rapi aja yaa, dulu aku pakenya kemeja sih. Ukurannya? Kemaren sih kalau gak salah aku pake ukuran 3.5x4.5cm, tapi kayaknya nggak begitu pengaruh sih, soalnya nantinya kita juga bakal upload ke online application form-nya (maaf, aku lupa-lupa ingat). 

Selanjutnya, kamu harus membuat online account untuk new application di website SMU atau juga bisa dari sini terus ntar kamu pilih yang new application, tapi sekarang belum bisa apply ya, soalnya application untuk tahun depan belum dibuka. 

New application | source: SMU website
Okay, now let's proceed to the form yang harus diisi.

Online application form
Seperti yang uda aku jelasin tadi, setelah kita membuat account di website admission SMU, kita akan dimintai untuk mengisi formulir online. Nah gimana bentuk formulir online-nya? Sample-nya bisa di-download di sini, yaa. Cara isinya nggak susah koq, ikutin dan isi aja satu-satu pertanyaannya.  Oh ya, jangan sampai salah baca ya petunjuknya, ada beberapa short-answer questions yang ada words limit-nya, biasanya 50 kata.

Nah, nanti di dalam formulir itu kamu juga harus mengisi apakah kamu mau mengambil scholarship (beasiswa) dan/atau tuition grant. Daftar beasiswa yang dapat kamu ambil dan apa saja syarat-syarat setiap beasiswa dapat kamu akses dari link yang akan dikasih di formulir online kamu, jadi pilih aja yang kira-kira sesuai dengan kamu. Terus, tuition grant itu apa? Tuition grant adalah semacam subsidi uang kuliah dari pemerintah Singapura, di post yang akan datang aku bakal jelasin lebih lanjut apa itu tuition grant.

Setelah mengumpulkan online application kamu, sekarang saatnya untuk mengumpulkan berkas-berkas yang udah kamu siapin tadi. Berkas-berkas tersebut bisa dikirim ke SMU melalui dua cara (kalau nggak salah, kamu bisa pilih salah satu). Yang pertama adalah online submission, yaitu kamu akan nge-scan berkas-berkas kamu itu dan di-upload ke Applicant's Self Service Portal setelah mengumpulkan online application kamu. Dan yang kedua adalah dengan mengirimkan fotokopi berkas kamu ke SMU langsung. Alamatnya dapat kamu lihat di website admission SMU yang udah aku kasih tadi.

Alamat SMU | source: SMU website

Oh ya, untuk mendaftar ke SMU kamu juga diminta untuk membayar application fee sebesar $15, tapi perlu diingat bahwa fee ini tidak dapat di-refund, ya. Cara pembayarannya dapat kamu lihat di sini.

Tenang aja, nggak susah koq prosesnya, asal sabar dan tenang membaca satu-satu petunjuk yang udah disediain di website-nya, pasti bisaa! But, if you still have questions or difficulties about it, feel free to drop me an email atau comment di bawah ajaa. I will be happy to help you all!

For your information, pendaftaran SMU akan di mulai sekitar pertengahan Oktober setiap tahunnya dan akan ditutup sekitar bulan Maret. Informasi ini dapat kamu temukan di website SMU, jadi rajin-rajin aja buka website-nya dan cek.

Okay, sekian dulu post-nya for today, see youu next time! :)

Disclaimer: Proses pendaftaran ini adalah untuk murid-murid yang akan mendaftar menggunakan nilai UN (Ujian Nasional) Indonesia. Jadi, mohon maaf untuk yang ingin mendaftar dengan kualifikasi lainnya, aku sendiri kurang paham, karena aku dulu pakai nilai UN. Terima kasih :)

Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Okay, sebelumnya kita uda bahas tentang SMU. So now, in this post, I will tell you guys my story -- gimana aku sampai bisa sekolah di Singapore, kenapa akhirnya milih jurusan ekonomi, kenapa SMU, and my struggles waktu pertama kali sampai di Singapore (ngak urut ya, guys, haha).

Without further ado, let's get to the story.

Bagi yang belum tau, aku tuh sebenernya waktu SMA (Sekolah Menengah Atas) ngambil jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Yes, jadi ga pernah tuh yang namanya nyentuh pelajaran ekonomi atau pelajaran sosial lainnya. Terakhir kali nyentuh pelajaran sosial, ya, waktu SMP (Sekolah Menengah Pertama), and emang pada saat itu, my favorite subject was Economics (shout out to my beloved econs teachers!). Alasannya? Karena menurutku pelajaran Ekonomi adalah satu-satunya pelajaran yang masuk akal and real-life based (don't judge me, hehe). Tapi, karena dulu masih agak labil, jadi paling aman emang ngambil jurusan IPA pas SMA, karena kan katanya kalau jurusan IPA tuh bisa kuliah di jurusan-jurusan sosial, tapi kalau ngambil IPS, bakal nga bisa kuliah di jurusan-jurusan yang berbau IPA (cmiiw, yeess!). Did I regret that? Nope. Emang dasarnya anak labil ya, jadi sampe uda mau daftar-daftar kuliah masih bingung mau jurusan apa. Sempet kepikiran mau kedokteran, teknik material, sampe sempet mau belajar pastry aja. However, setelah konsultasi with my parents and teachers di sekolah, juga nanya balik ke diri sendiri, akhirnya aku memutuskan buat balik ke impian semasa SMP, yaitu belajar lebih lanjut tentang EKONOMI (yay, akhirnya!).

Sebenernya awal pengen sekolah di Singapore itu sejak aku SMP. Kenapa bisa pengen? Dulu tuh emang lagi hobi-hobinya jalan-jalan ke Singapore, setiap liburan pengennya jalan ke Singapore. Padahal ya, kalau dipikir-pikir, Singapore itu kecil banget, jadi juga gak tau mau ke mana aja. Tapi, ya, namanya masih bocah, gimana lagi, haha. Selain itu, sebelumnya juga orang tua pernah ada buka semacam les sempoa gitu, yang buku-bukunya semua dibeli dari Singapore, jadi dari dulu ortu uda tau tuh bagusnya pendidikan di Singapore. Tapi karena satu dan lain hal, gak jadi deh and waktu kuliah baru kesampaian buat belajar di Singapore.

Sebelum akhirnya kuliah di Singapore juga sebelumnya masih agak galau gitu ya, mau bareng-bareng temen di Indonesia aja, atau keluar dari zona aman, yaitu ke Singapore. Apalagi, sebelum dapet offer dari SMU, aku udah dapet offer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) and ada juga dari Universitas Pelita Harapan (UPH). Tapi setelah menimbang-nimbang and konsultasi ke sana-sini, akhirnya aku memutuskan untuk nerima offer dari SMU aja.

Apa aja sih yang aku pertimbangkan? Nah, karena aku emang sebenernya anak manja banget and I'm totally aware of it, jadi setelah dipikir-pikir, kayaknya emang satu-satunya cara buat ngilangin manja-nya aku itu adalah bener-bener pergi ke lingkungan baru. Seberapa manja-nya seorang Vishiela? HAHA, jangan diragukan lagi, all my friends dari SMA pasti udah tau nih. Dulu, hidupin kompor aja masih sering kesusahan, boro-boro masak yang susah-susah, masak Indomie aja masih harus baca instruksinya satu-satu. Terus, namanya juga di Indonesia ya, ke mana-mana pasti dianterin sama orang tua, worst scenario minta dianter-jemput sama temen. However, nyampe ke Singapore, mana ada lagi yang masakin atau antar-antar, everything harus dikerjain SENDIRI. Jadi mau gak mau, aku dipaksa dan dibiasakan untuk mandiri. Nggak ada lagi yang manja-manjain, karena orang tua nggak ikut pindah and my brother masih SMA di Pekanbaru, jadi basically, I'm alone. Akhirnya, setelah 2 semester di Singapore, untungnya kebiasaan manja-manja uda berkurang and now aku udah bisa masak buat diri sendiri (yayy!).

Was it hard at first? SUPER. Karena selain harus menyesuaikan diri dengan lingkungan di Singapore, at the same time juga harus menyesuaikan diri dengan pola belajar orang-orang Singapore yang super competitive. Tapi ya namanya emang impian sendiri, segimana susah pun tetep dipaksakan untuk bisa. Awalnya juga, waktu pertama kali nyampe di Singapore (masa-masa orientasi), kaki-ku sempet sakit banget, bahkan untuk jalan aja susah, sampai ke dokter, dibilangnya kena "kejang otot". Kenapa bisa kejang otot? Karena nggak biasa jalan jauh. Yang dulunya ke mana-mana ada fasilitas mobil/motor, tapi sampai di Singapore semuanya serba jalan kaki, di MRT jarang tuh yang namanya dapet tempat duduk. In addition to that, dulu juga aku sempet stress banget karena "ga punya" temen, my close friends semuanya pada kuliah di Jakarta atau Bandung, while aku kayak terdampar sendiri di Singapore. Setiap minggu ada tuh pasti sekali nangis sendiri di kamar atau waktu lagi nelepon ortu tiba-tiba nangis, sampai-sampai my parents nawarin untuk balik aja, daripada stress gitu kan. Tapi, karena emang I know that this is my dream, aku tetep berusaha untuk beradaptsi dengan lingkungan di Singapore. And guess what? Sekarang, aku bersyukur banget aku bisa kuliah di Singapore and kalau diajak buat pulang atau pindah kuliah, uda menolak sekeras-kerasnya (thanks to my silly besties yang ada di Singapore, I love u guys so much<3).

Next topic, kenapa SMU? To be honest, selain daftar di ITB and UPH, untuk universitas di Singapore, aku juga sempat tes di NUS and NTU, tapi ditolak (not surprising, haha). Sedih? Awalnya ya pasti sedih ya, karena sebenarnya pengen banget buat kuliah di NUS. Tapi emang kagak jodoh  and kagak cukup pinter kali yaa, ditolak deh. Tapi, setelah dijalani and dicoba, kalau sekarang ditawarin buat ke NUS pun, aku gak bakal mau. Alasannya tidak lain dan tidak bukan, karena aku suka banget dan merasa cocok dengan program-program yang ditawarin di SMU dan kegiatan-kegiatan, seperti Community Service yang diwajibkan di SMU. Selain itu, karena kampus SMU yang ngak terlalu besar, jadi bond antara temen-temen yang beda jurusan pun lebih kerasa.

Dari pengalamanku ini, banyak sekali pelajaran-pelajaran yang bisa aku dapetin. Salah satunya adalah untuk jangan pernah mudah menyerah karena semuanya akan indah pada waktunya.  Untung dulu waktu lagi masa-masa "susah" aku ngak tergesa-gesa memutuskan untuk pulang balik ke Indonesia and nyusul my friends, kalau gitu mungkin aku bakal merasakan penyesalan seumur hidup.

Yes, sekian dulu cerita pengalamanku. In the future, aku juga bakal nyeritain proses daftar and interview-ku tahun lalu untuk masuk ke SMU. Sorry for the long post and see you next time! :)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
SMU School of Law | source: SMU website
As I mentioned earlier, aku sekarang kuliah di Singapore Management University (SMU). Tahun ini adalah tahun kedua aku (yay, dua tahun lagi lulus, haha).

SMU adalah salah satu universitas negeri (semacam PTN gitu kalau di Indonesia. Yes, SMU itu public uni and not a private university) yang ada di Singapore, along with NUS (National University of Singapore), NTU (Nanyang Technology University), dan yang paling baru sekarang, SUTD (Singapore University of Technology and Design). SMU ini bisa dibilang salah satu universitas muda yang ada di Singapore, tapi jangan salah, sekarang ini SMU uda mulai famous dikalangan pelajar-pelajar yang ada di Singapore maupun di dunia.

So, before kita ngomongin lebih lanjut tentang SMU, mari kita "kenalan" dulu dengan jurusan-jurusan yang ditawarin di SMU. 

Di SMU sendiri secara garis besar terdiri dari 6 jurusan (schools), yaitu Lee Kong Chian School of Business, School of Accountancy, School of Economics, School of Social Science, School of Information System, and yang paling terkenal adalah School of Law. Setiap jurusan punya bangunan masing-masing, tapi masih tetap connected via underground access. Kalau ditanya jurusan apa yang paling "susah masuk", agak susah dibilang yang, soalnya itu very relative. Tapi kalau ditinjau dari requirements masuk and proses seleksinya, yang paling kompetitif itu School of Law and yang kedua adalah School of Business, sisanyaa? Lebih kurang sama. Eits, tapi bukan berarti jurusan-jurusan lainnya kurang bagus loh!

Nah, sekarang aku bakal kasih tau bedanya SMU dengan universitas lainnya. 

Lokasi
Unlike most public universities, SMU letaknya di tengah kota. Yes, ngak salah, TENGAH KOTA. Ditambah dengan perkembangan downtown line (blue line) yang baru-baru ini diresmikan, SMU dikelilingi 5 station MRT (Bras Basah, Bencoolen, Dhoby Ghaut, Bugis, City Hall). 

Lokasi SMU | source: Google Maps

Dari 5 station ini, ada 2 station yang langsung nyambung ke SMU -- Bras Basah and Bencoolen, yang lainnya dapat ditempuh dalam beberapa menit jalan kaki. Karena letaknya yang di tengah kota, jaidnya makanan kantin di SMU sendiri gak bisa dibilang murah. Tapi jangan takut, di-posting-an selanjutnya, aku bakal kasih tau tempat-tempat makan yang enak and juga relatively lebih murah daripada makanan di kantin, hehe. Oh ya, bagi yang belum tau, dari dhoby ghaut ke somerset cuma 1 station, and kalau ke orchard only 2 stations, jadi silakan bagi yang suka nge-mall, selesai kelas boleh tuh langsung kabur ke orchard, hehe.

Proses Belajar
Setelah dengar-dengar dari temen-temenku yang kuliah di universitas lain di Singapore and mendenger testimoni langsung dari alumni SMU, rupanya proses belajar di SMU ini beda daripada universitas-universitas lainnya. Di SMU, setiap murid diwajibkan (yes, WAJIB) untuk berpartisipasi dan hadir di dalam kelas. Ntar setiap module pasti ada nilai Class Participation, biasanya bobotnya berkisar 10%-20% dari overall grade kita. Nah, gimana cara professor-nya tau? Setiap professor uda dilengkapi dengan attendance list yang ada foto kita, jadi professor-nya bisa dengan gampang ngenalin kita, apakah kita aktif di kelas, atau gapernah nanya sama sekali, atau jangan-jangan malah sering bolos. Kadang ada juga di beberapa kelas yang professor-nya pakai Teaching Assistant (asisten dosen), tugas mereka inilah yang biasanya ngitungin berapa kali kita nanya atau memberikan pendapat kita di kelas.

Selain itu, di SMU, kita nggak hanya dituntut untuk bisa teori, tapi kita juga secara berkala bakal disuruh buat presentasi di depan kelas atau buat project-project. And emang minggu-minggu terakhir semester itu didedikasi khusus buat kita presentasi atau ngumpulin project, biasanya kami nyebutnya Project Week. Yes, almost every module that you take bakal ada project-nya.

Ruangan
Ngomongin tentang ruangan, di SMU ini, satu kelas isinya maximum cuma 40-50 orang, uda mirip-mirip tuh sama kelas kita di SMA. Ruangan yang dipakai untuk kegiatan mengajar di SMU ada 2 jenis, Seminar Room dan Class Room, biasanya pakai yang mana tergantung sama module yang kita ambil.

Seminar Room (School of Law) | Source: SMU website

Jadi di SMU ini ngak kayak di universitas pada umumnya yang ruangannya itu gede banget, yang kalau kita mau tidur, bolos, atau ngapain pun, the prof ga bakal tau. Di SMU, ruangannya itu bisa di bilang kecil, jadi kalau mau tidur pun agak segan karena bakal langsung keliatan, hehe. Tujuan dari ruangan kecil ini adalah agar komunikasi antara murid dan professor-nya tetap ada, kalau kita mau nanya-nanya jadi lebih gampang. Selain itu, biar gampang juga professor-nya buat ngasih kita nilai class participation, haha.

Buat tugas kelompok atau mau belajar bareng sama temen-temen, udah disediain juga ruangan-ruangan kecil, namanya Group Study Room dan Project Room yang tersebar di seluruh bangunan, termasuk juga di kedua library SMU -- Li Ka Shing (LKS) Library and Kwa Geok Choo Law Library, dan juga di SMU Labs (fasilitas 24/7 yang disediakan khusus untuk murid-murid SMU, dalemnya mirip-mirip kantor Google gitu, haha). Kalau ga butuh ruangan khusus tapi tetep mau duduk barengan sama teman, di LKS library ada yang namanya Study Booth. Sebelum kita belajar atau ngerjain tugas di fasilitas-fasilitas ini, kita sebaiknya booking dulu, apalagi kalau uda mau deket-deket project week, biasanya ruangannya sering fully booked. Cara booking-nya gimana? Don't worry, it's very easy, ntar bakal aku bahas di-post yang akan datang.

Project Room (Law Libary) | Source: SMU website


Clubs (Extracurricular)
Bagi kamu orang-orang yang suka banget ngikutin kegiatan-kegiatan, SMU adalah universitas yang tepat. Di SMU, ada banyak banget ekstrakulikuler yang bisa kamu pilih, dari ekskul yang bisa masuk langsung hingga ekskul yang sebelum kamu jadi member-nya harus di interview dulu, haha. But seriously, di SMU ada super banyak ekskul yang bisa kamu pilih, mau dance, music, band, ataupun ekskul-ekskul yang lebih "serius" and academic oriented. Dan setiap club atau ekskul ini, biasanya bakal ada performance, minimal once every year. Jangan salah ya, the performances bukan yang main-main atau kecil-kecilan di hall sekolah atau di taman, nggak jarang performance-performance ini bakal diadain secara besar-besaran, even ada beberapa yang harus beli tiket dulu baru bisa nonton. Misalnya salah satu pagelaran yang diadakan oleh SMUKI (SMU Komunitas Indonesia) yang diadakan di National Library Building, untuk yang ini, kita harus bayar uang tiketnya.


Syarat Kelulusan
Selain kita harus nyelesain sejumlah module (rata-rata 36 modules & 2 workshops, untuk single degree), di SMU kita juga diWAJIBkan untuk menyelesaikan minimum of 80-hours of Community Service dan minimum of 10-weeks of internship. 

Kalau internship (magang) itu uda lumayan umum lah ya, nah, kalau community service itu apa? Basically, community service adalah semacam project sosial. Jadi bisa dibilang, kita harus menyelesaikan minimum 80 jam untuk kegiatan sosial. Kedengerannya lama yaa, tapi sebenernya 80 jam ngak susah-susah banget untuk dipenuhin. Kenapa gak susah? Karena project-projectnya itu udah banyak pilihan, baik project-project lokal di Singapore atau juga project-project overseas ke negara-negara lain, jadi tinggal kita pilih aja yang mana kita suka. Tapi kalau dari sekian banyak pilihan yang udah tersedia masih belum ada yang kamu suka, bisa koq buat project baru. Kamu tinggal kumpulin temen-temen kamu yang pengen buat project baru and ikutin prosedurnya yang bisa dicari tau lewat website SMU atau pergi ke C4SR (Centre for Social Responsibility)  di kampus. Maybe in future posts, aku bakal ceritain juga pengalaman-pengalamanku ngikutin beberapa community service projects. 

Oh yaaa, ngomong-ngomong tentang modules, di SMU, module-module yang mau kita ambil itu 90% semuanya diserahkan pada kita, jadi terserah kita mau milih module mana yang duluan, mau sama professor yang mana. Hanya ada beberapa pre-assigned modules yang kamu ga bisa milih, tapi cuma sedikit aja. Gimana cara kita "registrasi" di module-nya? Kita pake proses bidding, yes, bidding kayak lelang-lelang gitu. Sensasi setiap sebelum bidding and nunggu hasil bidding kita, wow, luar biasa. But, don't worry, once u know how to do it, lama-lama jadi kebiasa. My future post juga bakal jelasin proses bidding, hopefully, hehe.

Hmm, apa lagi yaaaaa? Sebenernya banyak banget hal-hal yang membuat SMU stand out dari universitas-universitas lainnya, tapi menurutku, keempat hal di atas adalah hal yang paling membedakan SMU dari uni lainnyaa. Ntar kalau uda kepikiran atau nemuin hal-hal baru yang lain aku pasti bakal update lagi, hehe.

Kalau adaa pertanyaan, jangan ragu buat comment di bawah atauu bisa langsung email aku! I'll be very happy to answer to all your questions! :)

See you in my next posstt! <3
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Hi Semuanyaa!

Perkenalkan nama aku Vishiela. Aku asalnya dari Kota Pekanbaru, Riau (yes, a small city, kalau kalian gatau itu di mana, google aja, hahaha). Sekarang aku kuliah di Singapore, tepatnya di Singapore Management University, jurusan Ekonomi. 


Tujuan aku buat blog ini sebenernya buat ngasih informasi tentang bagaimana rasanya kuliah dan hidup di Singapore. For your information, aku sebelumnya sama sekali ga pernah sekolah di Singapore atau di luar kota lainnya, bisa dibilang kuliah ini lah pertama kalinya aku tinggal jauh dari keluarga and belajar di negara orang. So, informasi yang aku bakal kasih itu bakal bener-bener dari point of view seseorang yang awalnya very manja and "buta" sama sekali tentang Singapore. Dan yang paling penting, a very honest review.

Oh ya, selain itu aku juga bisa bantu kalian semua yang ingin tau lebih banyak tentang universitas-universitas di Singapore, terutama universitas negeri-nya, yaaa! So, don't hesitate to contact me if you have questions! I'll be very happy to help! :) 



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

About me

About Me

Hi guys! Vishiela is here! I'm currently studying in Singapore Management University. If you have any questions, don't hesitate to contact me, kay? I'll be more than happy to answer to all your questions! :)

Follow me

  • facebook
  • twitter
  • instagram

Contact Me

Nama

Email *

Pesan *

archive

  • ▼  2018 (5)
    • ▼  Desember 2018 (1)
      • Interview Process + Tips!
    • ►  Agustus 2018 (2)
    • ►  Juli 2018 (2)

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates